Pewarna rambut menjadi salah satu barang yang cukup populer dikalangan anak muda saat ini. Tidak sedikit orang yang mewarnai rambutnya karena ingin mencoba hal yang baru atau sudah bosan dengan rambut yang warnanya biasa saja.
Namun tidak hanya anak muda yang tertarik dengan pewarna rambut.
Orang yang beranjak tua pun tertarik dengan hal ini. Salah satu
alasan mereka menggunakan pewarna rambut adalah ingin menutupi rambut putih
yang menandakan bahwa mereka sudah tua.
Meski
pewarna rambut bisa menjadi daya tarik dan membuat pemakainya menjadi
percaya diri, pewarna rambut memiliki resiko penyakit yang
bisa mengancam kesehatan bahkan bisa merenggut nyawa penggunanya.
Akhir-akhir
ini kerap terdengar kasus penyakit serius bahkan kematian yang disebabkan oleh pewarna
rambut. Bahan kimia yang terkandung di dalamnya membuat dia bisa meresap ke
dalam tubuh penggunanya.
Rutin Menggunakan Pewarna Rambut
Belum lama ini telah ada
terjadi lagi laporan penyakit serius
yang disebabkan pewarna rambut. Seorang wanita bernama Chen (50)
dari Harbin, China, baru-baru ini didiagnosis
penyakit sirosis hepatis. Sirosis Hepatis atau sirosis hati merupakan
kelainan bentuk dan fungsi hati. Seseorang dengan sirosis mengalami pergantian
jaringan hati yang normal dengan jaringan parut yang merusak sel hati sehingga
hati tidak dapat berfungsi secara normal.
Penyebab
Chen terkena penyakit serius ini karena ia sangat rutin menggunakan pewarna
rambut. Bahkan dia bisa menggunakan pewarna rambut dalam jangka waktu sebulan
sekali. Alasan Chen rutin mewarnai rambutnya karena ingin menutupi uban atau
rambut berwarna putih yang menunjukkan penuaan.
Karena
uban yang tumbuh berlebihan, Chen mulai mewarnai rambutnya sejak ia berumur 40
tahun. Chen mulai mewarnai rambutnya untuk menyembunyikan tanda penuaan. Namun
alasan Chen mewarnainya tiap bulan karena ubannya tumbuh sangat cepat.
Kondisi
penyakit serius yang diderita Chen diketahui dua bulan lalu, sejak dia menaki
tangga di rumahnya. Saat itu dia merasa sangat lelah dan langsung tidur setelah
sampai kamar. Namun saat suaminya melihat kondisi Chen, dia sadar bahwa kulit
istrinya berwarna kuning, bahkan pupil matanya ikut menguning.
Bahan Kimia Membuat Hatinya Rusak
Mereka-pun
segera pergi ke rumah sakit dan tes menunjukkan bahwa dia memiliki kadar
bilirubin (senyawa pigmen berwarna kuning) dalam jumlah yang sangat besar.
Dokter menemukan bahwa hati
Chen sedang dalam stadium lanjut. Sontak dokter yang menangani langsung mencari
tahu penyebab penyakit serius tersebut. Dalam pemeriksaan lebih lanjut, Chen
tidak memiliki masalah dalam alkohol, bahkan riwayat medisnya tidak menunjukkan
obat yang bisa merusak hatinya.
Setelah mendengar rutin
mewarnai rambut setiap bulan dan telah berlangsung selama 10 tahun, dokter
menetapkan bahwa bahan kimia dalam pewarna itulah yang bertanggung jawab atas
sirosisnya.
Resiko Terkena Kanker Menjadi Lebih Besar
Setelah
lebih dari 20 hari pengobatan, kesehatan Chen telah meningkat pesat. Namun
dokter mengatakan bahwa beberapa kerusakan pada livernya (hati) tidak dapat
diobati, yang meningkatkan risiko terkena kanker.
Dr. Fu Lijuan, selaku direktur
Departemen Penyakit Dalam untuk Penyakit Menular, mengatakan bahwa kebanyakan
pewarna rambut mengandung puluhan bahan kimia, beberapa di antaranya sangat
beracun bagi tubuh manusia, seperti nitrobenzene dan anilin. Zat ini mudah
diserap melalui kulit kepala.
Dr Fu menyarankan agar tidak
mewarnai rambut dengan alasan kesehatan. Tapi jika harus melakukannya, Fu
menyarankan agar menggunakan pewarna alami. Atau jika ingin menggunakan
pewarna rambut kimia, Fu mengklaim bahwa sebaiknya digunakan dalam jangka
waktu enam bulan sekali.
Jangan Lupa Share Yaaa :D
0 Response to "Waspada, Penyakit Serius Intai Mereka yang Gemar Mewarnai Rambut "
Posting Komentar